×
Apel Pagi BBGP Jateng: Pengelolaan Implementasi Pendampingan Program Sekolah Penggerak di BBGP Provinsi Jawa Tengah

Agenda rutin apel pegawai di lingkungan Balai Besar Guru Penggerak Provisi Jawa Tengah pada hari Senin (26/09) dilaksanakan secara daring. Apel pagi ini diikuti sebanyak 135 pegawai dan yang bertindak sebagai pembina apel adalah Kapokja Transformasi Sekolah, Dr. Dian Fajarwati, M.Pd. Pada apel kali ini, Dr. Dian Fajarwati, M.Pd menyampaikan materi mengenai “Pengelolaan Implementasi Pendampingan Program Sekolah Penggerak di BBGP Provinsi Jawa Tengah”.  

Pembahasan materi pagi ini berkaitan dengan pelaksanaan pendampingan Program Sekolah Penggerak termasuk tugas dan pelaporan Koordinator Fasilitator Sekolah Penggerak (KFSP) yang terdiri dari 43 orang staf BBGP Provinsi Jawa Tengah dan 3 orang staf dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah. Dijelaskan juga ranah BBPMP adalah  mengelola helpdesk dengan menampung pengaduan adanya mutasi Kepala Sekolah dan Boskin  dari Kepala Sekolah Penggerak yang sudah turun namun sekolahnya dibatalkan. Jika terdapat pengaduan yang masuk melalui BBGP Provinsi Jawa Tengah maka akan diteruskan pengaduan tersebut ke wali wilayah di BBPMP untuk melakukan advokasi selanjutnya, sedangkan ranah dari BBGP Provinsi Jawa Tengah akan dijelaskan lebih lanjut. 

Dalam apel tersebut, pembina apel mengemukakan terdapat 1.803 Sekolah Penggerak yang terbagi dalam tiga angkatan. Untuk pendampingan angkatan 1 dan 2 yang berjumlah 1.101 Sekolah Penggerak sudah mulai dilaksanakan di bulan September 2022 sedangkan pendampingan angkatan 3 dengan jumlah 702 Sekolah Penggerak akan dilaksanakan pembekalan dan pendampingannya di tahun 2023.Agar pendampingan dapat berjalan dengan lancar, maka dilakukan pembagian tugas sesuai dengan porsi masing-masing sebagai berikut: 

grid-apel-pagi-psp-21664248660.jpg

Pelaksanaan Sekolah Penggerak ini dikelola oleh dua Direktorat Jenderal (DIrjen), yaitu Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dan Dirjen PAUD Dasmen yang saling sinergi dan sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Untuk kewenangan  Ditjen GTK adalah menyiapkan fisilitator, melatih komite pembelajaran dan melatih Kepala Sekolah Penggerak sedangkan kewenangan DItjen PAUD Dasmen adalah melakukan sosialisasi dan advokasi program Sekolah Penggerak kepada Pemerintah Daerah termasuk rotasi dan mutasi Kepala Sekolah Penggerak yang selalu ada meskipun sudah ada regulasi dengan ketentuan-ketentuan tertentu, dan juga Boskin serta bantuan-bantuan lain dari Sekolah Penggerak. 

Pengelolaan Sekolah Penggerak di BBGP Provinsi Jawa Tengah diawali dengan pembekalan persiapan pendampingan. Seperti yang kita tahu bahwa Kepala Sekolah, Guru, dan Pengawas Sekolah sudah disiapkan dan dibekali dalam Pelatihan Komite Pembelajaran serta sudah dilakukan in house training di sekolah masing-masing yang didanai oleh dana Boskin. Dalam Pra-Pendampingan, BBGP Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan koordinator Fasillitator Sekolah Penggerak setiap wilayah, mengelompokkan Sekolah Penggerak beserta KFSP dan Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) di SIM-PKB, meminta FSP untuk mengunggah Surat Perjanjian Kerjasama, serta briefing pra-pendampingan untuk FSP. 

Jenis kegiatan pendampingan dibagi menjadi tiga yaitu : (1) Pendampingan secara intensif; (2) Pendampingan secara moderat; (3) Pendampingan bagi sekolah mandiri. Pendampingan PSP Angkatan 1 tahun kedua meliputi : (1) Pendampingan kelompok dalam lingkup satuan pendidikan yang terdiri dari kegiatan kunjungan lapangan, refleksi satuan pendidikan, dan Forum Pokja Manajemen Operasional (PMO) level sekolah, serta; (2) Pendampingan kelompok dalam lingkup Kota/Kabupaten yang terdiri dari kegiatan orientasi pendampingan, lokakarya, refleksi coaching, dan Forum Pemangku Kepentingan. Terdapat beberapa perbedaan kegiatan pada setiap model, salah satunya pada kunjungan lapangan. Model Intensif harus melaksanakan kunjungan ke semua sekolah dampingan sedangkan model Moderat dan Mandiri hanya satu sekolah sampling. Kemudian untuk refleksi satuan pendidikan, model Mandiri hanya sekali sedangkan model Intensif dan Moderat dua kali. Untuk kegiatan PMO, model Intensif 2 JP (Jam Pembelajaran) dikalikan sejumlah sekolah dampingan per bulan, model Moderat 2 JP dikalikan sejumlah sekolah dampingan per 2 bulan sekali, dan model Mandiri 2 JP dikalikan sejumlah sekolah dampingan per 3 bulan sekali. 

Sedangkan pendampingan PSP Angkatan 2 tahun pertama meliputi : (1) Pendampingan kelompok dalam lingkup satuan pendidikan yang terdiri dari kunjungan lapangan, refleksi satuan pendidikan, dan Forum Pokja Manajemen Operasional (PMO) level sekolah, serta; (2) Pendampingan kelompok dalam lingkup Kota/Kabupaten yang terdiri dari lokakarya, refleksi akhir tahun ajaran, dan Forum Pemangku Kepentingan. Terdapat beberapa perbedaan kegiatan pada setiap model, salah satunya pada kunjungan lapangan. Model Intensif meliputi seluruh sekolah dampingan sedangkan model Moderat dan Mandiri hanya satu sekolah sampling. Pada kegiatan refleksi satuan pendidikan, model Intensif diselenggarakan 3 kali yang berfokus pada implementasi Kurikulum Merdeka, model Moderat diselenggarakan 3 kali yang berfokus pada aktivitas Komunitas Belajar, dan 2 kali diselenggarakan pada model Mandiri yang berfokus pada monitoring proses Komunitas Belajar. Untuk kegiatan PMO, sama dengan kegiatan pendampingan PSP Angkatan 1 tahun kedua. 

Peran KFSP dalam implementasi Sekolah Penggerak adalah (1) Memfasilitasi Forum Koordinasi dan Komunikasi bersama FSP pada setiap akhir bulan secara daring; (2) Melakukan koordinasi dan memantau jalannya pendampingan di Sekolah Penggerak dengan memastikan seluruh jenis pendampingan terlaksana oleh fasilitatornya; (3) KFSP mengakses, menganalisis, dan me-review laporan FSP sebagai bahan untuk paparan di PMO daerah; (4) Melaporkan kegiatan Forum Koordinasi dan Komunikasi FSP di SIM-PKB. Lalu untuk peran FSP adalah menjadi narasumber untuk semua jenis  pendampingan yang ada. 

Terdapat tiga jenis peran KFSP dalam aktivitas pendampingan PSP yaitu (1) Sampling Observasi PMO Level Sekolah; (2) PMO Daerah; (3) FKK FSP. Alur pada PMO level sekolah adalah berkoordinasi dengan FSP, membuat spreadsheet  rencana jadwal PMO yang diisi oleh FSP, mengikuti PMO level sekolah dengan durasi 1 JP dari sampel sekolah, membuat ringkasan aktivitas PMO sekolah, menyalin tautan rekaman PMO di dashboard PSP, dan menghasilkan laporan hasil observasi sampling PMO level sekolah. Lalu, alur pada PMO Daerah adalah melalui undangan PMO Daerah yang akan dikirimkan oleh BBPMP Provinsi Jawa Tengah, mengikuti rapat persiapan PMO Daerah, mengikuti PMO Daerah, dan melengkapi laporan PMO Daerah ke SIM-PKB. Sedangkan alur pada Forum Koordinasi dan Komunikasi FSP adalah berkoordinasi dengan FSP untuk menentukan tanggal FKK, membuat daftar hadir dan tautan meeting untuk FKK, melaksanakan FKK dalam durasi 3 JP dam merekam, membuat resume aktivitas FKK, mengunduh rekaman aktivitas FKK, dan melengkapi laporan ke SIM-PKB. 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai KFSP BBGP Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat melalui tautan https://bit.ly/dashboardKFSP untuk menarik data hasil monev, tautan rekaman PMO, dan referensi-referensi lainnya untuk KFSP serta visualisasi data FSP BBGP Provinsi Jawa Tengah yang terdapat pada tautan https://bit.ly/dashboardFSP. 

Selain itu, terdapat program pemberdayaan Komunitas Praktisi Sekolah Penggerak di Provinsi Jawa Tengah yang dicanangkan oleh Pokja Transformasi Sekolah yaitu INI GERAKKU (Inspirasi Nyata Implementatif dan Galeri Elaborasi Refleksi Aksi Komunitas Kami Untukmu) yang diketuai oleh Yuliani Eryaningtyas, A.Md. Tujuan dari program ini sesuai dengan Panduan Komunitas Praktisi Sekolah Penggerak, yiatu : (1) Mempersiapkan kemandirian Sekolah Penggerak dalam adaptasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan wilayah Provinsi Jawa Tengah; (2) Membagikan pengalaman terbaik dalam adaptasi kurikulum merdeka di satuan pendidikan; (3) Memberikan wadah berbagi dan berkomunikasi dalam komunitas praktisi sesama Sekolah Penggerak pada khususnya dan non sekolah penggerak pada umumnya.  

Pemateri dalam program ini disebut dengan “Panelis” yang terdiri dari 46 panelis berasal dari Kepala Sekolah Penggerak di Provinsi Jawa Tengah dengan kategori sekolah pendampingan mandiri pada PSP Angkatan 1. Panelis dibagi dalam kategori jenjang sekolah, yaitu untuk jenjang TK dan SD dibimbing oleh Fety Marhayuni, S.Pd., M.Pd. yang terdiri dari 11 Panelis, jenjang SMP dibimbing oleh Ari Sulistytowati, S.Pd., M.Pd. yang terdiri dari 17 panelis, dan jenjang SMA-SLB dibimbing oleh Suharto Sisar, S.Pd., M.T. yang terdiri dari 18 panelis. Panelis akan tampil secara bergantian dalam setiap episode Program INI GERAKKU dan per episodenya 3 panelis per jenjang. Rencananya, program ini akan diadakan setiap minggu keempat setiap bulan.