BBGP Jawa Tengah tengah melaksanakan kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Buku Belajar Bermutu yang diperuntukkan kepada satuan pendidikan yang telah mendapatkan bantuan buku nonteks bacaan bermutu yang bertujuan untuk meningkatkan kecakapan literasi dan numerasi peserta didik. BBGP Jawa Tengah sendiri mendapatkan sasaran 527 satuan Pendidikan yang dilaksanakan dalam 3 tahap di 16 lokokasi kegiatan, yaitu :
- Tahap 1 tanggal 3 s.d 6 Juli 2024 di 3 wilayah yaitu Boyolali, Kendal, dan Brebes.
- Tahap 2 tanggal 9 s.d 12 Juli 2024 di 6 wilayah yaitu Banyumas, Kebumen, Sukoharjo, Wonogiti, Klaten dan Magelang
- Tahap 3 tanggal 16 s.d 19 Juli 2024 di 7 wilayah yaitu Pati, Purworejo, Rembang, Sragen, Kudus, Demak, dan Karanganyar
Dalam pelatihan ini, peserta merupakan guru dari sekolah sasaran yaitu Sekolah Dasar yang dipilih berdasarkan hasil asessmen nasional dengan kategori 1 (skor literasi dan numerasi jauh di bawah kompetensi minimum pada rapor Pendidikan). Untuk narasumber kegiatan terdiri dari unsur Widyaiswara dan Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) BBGP Jawa Tengah, guru alumni Program Micro Credential Literasi dan Numerasi, serta guru penggerak Kab/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang telah mengikuti bimtek fasilitator Pemanfaatan Buk Bacaan Bermutu yang diadakan oleh Direktorat Guru Pendidikan Dasar Ditjen GTK.
Kecakapan literasi dan numerasi merupakan kemampuan fundamental yang diperlukan peserta didik untuk memahami dan menggunakan materi pembelajaran dalam kehidupannya. Melalui kemampuan mengakses informasi dengan baik, peserta didik mampu memproses informasi tersebut serta menyajikannya dengan efektif. Dengan keterampilan ini, siswa akan dapat berpikir kritis menyelesaikan masalah menggunakan informasi dari berbagai sumber yang telah dianalisis dan dievaluasinya. Selain itu, siswa yang memiliki kecakapan literasi yang baik akan mampu menyajikan gagasannya dengan baik secara lisan dan tulisan. Peserta didik yang memiliki kecakapan literasi dan numerasi biasanya menunjukkan prestasi belajar yang baik. Hal ini terjadi karena peserta didik mampu menyerap informasi dan memiliki kecakapan berpikir yang baik sehingga hasil belajar mereka pun baik. Dengan kecakapan literasi dan numerasi ini, peserta didik akan dapat diserap lapangan kerja dengan lebih baik karena memiliki kemampuan dan sikap untuk belajar sepanjang hayat.
Sejak tahun 2023, upaya penguatan budaya literasi dan numerasi sekolah ini dilakukan melalui kebijakan Merdeka Belajar Episode 23 Bahan Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia. Dalam program ini, pemerintah mendistribusikan buku nonteks bacaan bermutu kepada sekolah yang membutuhkan bantuan untuk meningkatkan kecakapan literasi dan numerasi peserta didik. Agar buku tersebut berdampak signifikan terhadap pembelajaran di kelas, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek menyelenggarakan Bimbingan Teknis kepada fasilitator provinsi agar mampu meningkatkan kompetensi guru yang sekolahnya menerima buku hibah ini.
Buku bacaan bermutu diharapkan dapat dimanfaatkan oleh sekolah sasaran. Oleh karena itu peningkatan kompetensi guru diperlukan untuk mengelola dan memanfaatkan buku tersebut agar kecakapan literasi dan numerasi peserta didik dapat meningkat. Diperlukan upaya semua pihak, termasuk pemangku kepentingan, agar kebijakan berdampak secara signifikan terhadap sasaran utamanya, yaitu peserta didik. Pemangku kepentingan, yaitu Kemendikbudristek, Unit Pelaksana Teknis, dan pemerintah daerah perlu berkolaborasi dan bersinergi dengan lebih baik dan efektif.