BBGP Jawa Tengah berencana merintis role model sekolah IKM jalur mandiri yang dapat dijadikan rujukan sekolah-sekolah IKM jalur mandiri untuk belajar dan studi tiru dalam pelaksanaan kurikulum merdeka. Dalam pelaksanaannya BBGP bekerja sama dengan dinas Pendidikan (sasaran) guna merintis sekolah model di beberapa kab/kota. Sekolah model tersebut akan mendapatkan pendampingan dari BBGP dalam upayanya menerapkan kurikulum merdeka.
Sebelum pelaksanaan sekolah model, BBGP Provinsi Jawa Tengah pasa tanggal 6-8 Februari 2023 melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Pendampingan Sekolah Model IKM BBGP Provinsi Jawa Tengah dan Penyusunan Rencana Kerja Tahunan berdasarkan PBD (Perencanaan Berbasis Data) di di Solo Paragon Hotel & Residences.
Untuk pendampingan sekolah model, sasaran peserta kegiatan adalah kepala sekolah dan perwakilan pengawas sekolah pembina pada 24 satuan pendidikan. Sedangkan untuk pendampingan PBD sasaran peserta kegiatan adalah kepala sekolah pada 12 sekolah model IKM yang dijadikan sebagai sasaran oleh BBGP Provinsi Jawa Tengah.
Pembukaan kegiatan dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2023 pukul 19.30 WIB. Kemudian pada hari ke 2, kegiatan terbagi menjadi 2 kelas sesuai masing-masing sasarannya. Narasumber pada kegiatan ini adalah 2 Widyaiswara BBGP Provinsi Jawa Tengah, Drs. Wiyono, M.Pd. Dan dr. Waryono, M.Or. Serta PTP dari Pokja Pembelajaran, Tri Haryatmo, M.Pd. Materi yang diberikan oleh masing-masing narasumber dikelas membuat peserta antusias, semangat serta mendukung program-program yang direncanakan oleh BBGP Provinsi Jawa Tengah.
Dalam pelaksanaan sekolah model IKM, bertujuan untuk menyusun formula sekolah model yang ideal, pendampingan sekolah model dalam menyiapkan strategi dan menyusun rencana tindak lanjut pelaksanaan sekolah model IKM jalur mandiri. Sedangkan dalam penyusunan RKT berdasarkan PBD bertujuan untuk mendampingi satuan pendidikan dalam penyusunan RKT tahun ajaran 2022/2023, memandu satuan pendidikan dalam menganalisis rapor pendidikan sebagai dasar perencanaan berbasis dara dan memberdayakan tim pengembangan sekolah dan pengawas sekolah dalam diskusi aktif dalam memecahkan permasalahan yang terjadi di satuan pendidikan.