Dalam rangka melanjutkan pelaksanaan Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 6 yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Lokakarya Orientasi Angkatan 6 secara daring pada Sabtu (03/09) lalu. Program ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogik kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan satuan pendidikannya masing-masing. PGP Angkatan 6 ini diikuti oleh 9 Kabupaten/Kota dengan jumlah 870 peserta, Pengajar Praktik sejumlah 163 orang dan panitia kegiatan dari BBGP Provinsi Jawa Tengah sebanyak 114 pegawai.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah sebagai peserta yang berasal dari instansi masing-masing Calon Guru Penggerak (CGP). Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Nasikin, S.STP., M.Kom., memberikan sambutan mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah pada kegiatan tersebut. “Salah satu ujung tombak (mutu pendidikan) adalah guru sebagai peran strategis, sehingga kemajuan pendidikan adalah peran dari seorang guru”. Beliau berharap agar calon-calon guru penggerak tidak hanya sekedar mencari keuntungan tetapi yang utama adalah menjadi motor (dan) penggerak di sekolah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Transformasi Kepemimpinan Sekolah BBGP Provinsi Jawa Tengah, Drs. Sri Mulyono, M.Pd., mewakili Kepala BBGP Provinsi Jawa Tengah untuk membuka kegiatan Lokakarya Orientasi PGP Angkatan 6. “Tujuan dari Pendidikan Guru Penggerak adalah betul-betul memberikan bahwa tugas dan fungsi dari guru itu apa, mampu berkolaborasi, dan juga mampu mengembangkan dirinya berdasarkan hasil refleksi jadi mampu mengembangkan kompetensi dirinya, dan yang terakhir tentunya bagaimana supaya Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak mampu menumbuh kembangkan ekosistem pembelajaran”.
Kapokja Transformasi Kepemimpinan Sekolah menyampaikan bahwa proses PGP Angkatan 6 ini direncanakan akan berlangsung selama 6 bulan terhitung dari tanggal 24 Agustus 2022 hingga 31 Mei 2023 dengan total jam pembelajaran 310 JP. Sebelum kegiatan lokakarya selanjutnya akan terdapat Pendampingan Individu kepada CGP secara luring. Syarat CGP dinyatakan lulus apabila jumlah kehadiran daring maupun luring paling sedikit 34 pertemuan dari 38 pertemuan, memperoleh nilai akhir lebih dari 70 atau predikat minimal cukup, dan aktif bertugas sebagai guru di satuan pendidikan formal hingga pendidikan berakhir atau diangkat sebagai kepala sekolah saat mengikuti program PGP.
Drs. Sri Mulyono, M.Pd. menuturkan, “Bukan berarti Kepala Sekolah (dan) Pengawas Sekolah juga tidak bertugas tetapi di sini lah untuk satuan pendidikan mohon kiranya untuk mengijinkan dan menugaskan sekaligus memantau guru dan lainnya yang berperan di dalam PGP” tuturnya. Beliau juga mengingatkan kembali tugas-tugas Pengajar Praktik yaitu sebagai teman dalam pendampingan CGP, narasumber lokakarya, koordinasi, mencatat semua perkembangan, mengumpulkan tugas-tugas peserta berbagi praktik baik, melakukan kunjungan pendampingan individu, mendampingi CGP menjalankan tugasnya, memberikan motivasi, serta membantu melakukan penilaian. Selain itu, beliau berharap Dinas Pendidikan di masing-masing Kabupaten/Kota berkenan memberdayakan Guru Penggerak, Pengajar Praktik, dan Fasilitator yang telah lulus pendidikan dan pelatihan.