Surakarta, 31 Mei 2024 - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2021 meluncurkan kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diterapkan pada Sekolah Penggerak. Kurikulum Merdeka merupakan pendekatan pendidikan yang menekankan kebebasan, kreativitas, dan fleksibilitas dalam pembelajaran. Dengan fokus pada pengembangan holistik siswa, kurikulum ini membawa perubahan signifikan dalam paradigma pembelajaran konvensional.
Penggunaan teknologi menjadi bagian integral dari Kurikulum Merdeka, memungkinkan siswa untuk mengakses informasi, berkolaborasi, dan menyajikan hasil karya mereka secara kreatif. Ini membantu mereka menjadi produsen konten yang berarti, bukan hanya konsumen teknologi.
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.001 pulau (BPS, 2022), menghadapi tantangan besar dalam pemerataan pendidikan, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Keterbatasan akses internet menjadi hambatan utama. Untuk mengatasi hal ini dan meningkatkan kompetensi guru, pemerintah melalui Dirjen GTK meluncurkan Awan Penggerak.
Awan Penggerak adalah aplikasi e-Learning yang dikembangkan untuk mengatasi masalah akses informasi dari Platform Merdeka Mengajar (PMM) di daerah tanpa internet. Aplikasi ini memungkinkan pendidik di daerah khusus untuk mengakses konten dan aktivitas PMM, memberikan referensi, inspirasi, dan pemahaman untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.
Untuk memastikan guru di daerah khusus tetap memiliki akses sumber belajar dan wadah kolaborasi, BBGP Provinsi Jawa Tengah mengadakan Pelatihan Pemanfaatan Awan Penggerak bagi Sekolah Sasaran. Pelatihan ini mendukung akselerasi pemanfaatan Awan Penggerak di daerah sasaran, sehingga dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan.
Pelatihan Pemanfaatan Awan Penggerak bertujuan untuk:
1. Memahami pengelolaan dan pemanfaatan Awan Penggerak secara menyeluruh.
2. Melakukan instalasi aplikasi Awan Penggerak untuk pembelajaran mandiri di PMM secara offline.
3. Memahami Dashboard Data Awan Penggerak.
4. Membuat aksi nyata dan bukti karya (video atau dokumen lainnya).
5. Merencanakan tindak lanjut implementasi Awan Penggerak di satuan pendidikan masing-masing.
Pelatihan ini diikuti oleh 239 peserta dari sekolah sasaran, termasuk guru, operator sekolah, dan co-captain, serta 50 orang internal dari BBGP Provinsi Jawa Tengah, sehingga total peserta adalah 289 orang.
Pelatihan Pemanfaatan Awan Penggerak dilaksanakan pada tanggal 29 hingga 31 Mei 2024 di Lorin Hotel Solo.
Dengan pelatihan ini, diharapkan guru di daerah khusus dapat memanfaatkan Awan Penggerak secara optimal, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan lebih efektif.