Para calon guru penggerak di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menerbitkan 190 buku yang berisi karya mereka. Buku-buku berisi puisi, cerpen, dan pengalaman saat mengikuti program guru penggerak itu diharapkan dapat meningkatkan literasi di Cilacap.
Penerbitan buku tersebut merupakan bagian dari program guru penggerak yang diselenggarakan di Kabupaten Cilacap. Buku-buku itu diluncurkan di Cilacap, Selasa (23/4/2024).
“Mereka menuangkan pengalaman selama mengikuti program guru penggerak ini ke dalam buku. Ada yang menulis puisi, cerpen, dan karya atau praktik baik bersama siswanya,” kata Ketua Panitia Lokakarya 7 ”Panen Hasil Belajar” Program Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Cilacap Adrianus Anjani.
Adrianus mengatakan, program guru penggerak itu diikuti 302 guru. Dari para peserta tersebut, sudah ada 190 judul buku yang ditulis dan diterbitkan.
”Di sini guru sudah benar-benar memberi teladan, pakai sistem ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani seperti filosofi Ki Hajar Dewantara yang ada di dalam program guru penggerak ini,” katanya.
Sodiyah (kiri) dan Toyibah menunjukkan buku yang ditulisnya dalam acara Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Cilacap di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2024).
Adrianus berharap, setelah para guru bisa memberi contoh menulis dan membuat buku, para murid pun terdorong melakukan hal yang sama. Dengan demikian, kemampuan literasi para pelajar di Cilacap diharapkan dapat berkembang.
“Harapannya ini bukan buku yang pertama dan terakhir, tapi ini jadi virus yang positif,” kata Adrianus.
Toyibah (35), guru di SD Negeri Cibalung 02 Cimanggu, Cilacap, merupakan salah seorang guru yang ikut menerbitkan buku. Buku Tarian Pena dalam Sajak karyanya berisi kumpulan puisi dengan berbagai tema, mulai dari pendidikan hingga alam sekitar. “Saya berharap anak-anak didik ikut termotivasi menulis buku,” tuturnya.
Sementara itu, Sodiyah (49), guru di SD Negeri Cilongkrang 3, Kecamatan Wanareja, Cilacap, menulis buku berjudul Kisahku: Perjuangan Meraih Cita dan Cinta. “Buku ini berisi kisah perjuangan dan pengalaman saya selama menjadi guru, mulai dari guru wiyata bakti hingga bisa menjadi pegawai negeri sipil,” kata perempuan yang sudah 20 tahun menjadi guru itu.
Pelajar bermain ular tangga Aksara Jawa untuk belajar bahasa Jawa dalam pemeran pada acara Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Cilacap di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2024).
Selain menerbitkan buku, para guru tersebut juga memamerkan hasil karya ataupun inovasi pembelajaran mereka. Nunik Priyanti (36), guru SMP Negeri 2 Cilacap, misalnya, menampilkan cara mengajar bahasa Inggris lewat permainan papan atau board game.
Dalam permainan tersebut, peserta didik diajak mengikuti langkah di dalam kotak-kotak yang telah berisi aneka perintah dalam bahasa Inggris.
Cycy Klodiariyanti, guru SMP Negeri 1 Sidareja, membuat papan permainan ular tangga berukuran besar dengan dilengkapi aneka huruf atau aksara Jawa. ”Dengan metode ular tangga, anak-anak banyak bergerak sehingga lebih senang dalam pembelajaran daripada mereka menghafalkan di tempat duduk,” paparnya.
Harapannya ini bukan buku yang pertama dan terakhir, melainkan ini menjadi virus yang positif.
Pelajar bermain board game atau permainan papan untuk belajar bahasa Inggris dalam pameran pada acara Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Cilacap di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2024).
Penjabat Bupati Cilacap Awaluddin Muuri mengapresiasi inovasi dan upaya para guru tersebut dalam penerbitan buku. Melalui program tersebut, para guru kian bersemangat meningkatkan kompetensi dan mengembangkan literasi di Cilacap.
“Dengan menulis buku, ini akan menambah karya dan meningkatkan kompetensi. Semoga setelah ini muncul keinginan terus untuk membaca buku sehingga anak-anak kita juga akan bertambah minat baca serta menulisnya,” kata Awaluddin.
Sumber: Kompas.id