Implementasi Merancang Pembelajaran Kompleks untuk Menyusun KOSP
Lulud Prijambodo Ario Nugroho
Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Madya, Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah
Gambar 1. Tim Pengembang Kurikulum sedang berdiskusi tentang kebutuhan program satuan pendidikan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, dirancang untuk dapat diterapkan oleh sebuah satuan pendidikan. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa satuan pendidikan di negera kita, dalam satu jenjang, misal SD atau SMP, terdapat diferensiasi. Ragam diferensiasi tersebut diantaranya adalah input siswa yang masuk ke sekolah, lingkungan belajar berbeda, budaya belajar berbeda dan masih masih banyak lagi. Belum lagi letak geografis yang sangat beragam dan kemudian kondisi geografis tersebut memunculkan ragam budaya. Itulah sebabnya saat ini, satuan pendidikan memiliki karakternya masing masing.
Kurikulum nasional, seharusnya dapat memberi ruang bagi satuan pendidikan untuk berkembang. Ruh inilah yang sekarang sedang di suntikkan ke seluruh negeri ini. Sementara itu, satuan pendidikan yang selama ini selalu bekerja berdasar petunjuk masih termangu, duduk dan diam. Seakan mboten percaya kalo mereka boleh berkembang sesuai dengan karakter masing masing. Alhasil, banyak sekali kurikulum yang dikembangkan berdasarkan ”template”. Atau ada juga dinas yang memahami kegalauan para satuan pendidikan ini, kemudian membuatkan kurikulum ”template” tingkat dinas pendidikan. Template tingkat dinas ini, tentu saja akan disambut dengan penuh rasa syukur. Sebab setidak tidaknya kediferensiasian tingkat satuan pendidikan sudah dapat dimunculkan, walau masih sebatas keterwakilan dinas pendidikan di suatu wilayah.
Akan tetapi, Permasalahan utamanya adalah, bahwa satuan pendidikan memang sebaiknya mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakternya masing-masing. Satuan pendidikan juga harus bergerak serempak bersama timnya masing-masing. Saat ini, satu satunya data yang dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan KOSP adalah rapor pendidikan. Rapor pendidikan merupakan sebuah transformasi dari kegiatan yang dahulu lebih dikenal dengan sebutan evaluasi diri sekolah. Evaluasi diri sekolah, saat ini telah bertransformasi menjadi sebuah data base yang berisi tentang capaian kemajuan ssatuan pendidikan. Rapor pendidikan memuat data data esensial terkait dengan capaian literasi, numerasi maupun karakter dan lingkungan belajar di tiap satuan pendidikan.
Pemanfaatan rapor pendidikan selama ini, seringnya hanya untuk membuat Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah saja. Padahal, data rapor pendidikan, jika dimanfaatkan untuk menyusun kurikulum operasional di satuan pendidikan juga sudah mumpuni. Mengingat data- data yang tersedia merupakan data pokok supaya terjadi peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan. Supaya peningkatan mutu pendidikan dapat meningkat, maka harus dilakukan penyesuaian anggaran dengan kebutuhan peningkatan mutu pendidikan. Selain penyesuaian anggaran, maka program pendidikan tentunya juga harus sinkron juga bukan dengan kebutuhan peningkatan mutu pendidikan berbasis rapor pendidikan, sehingga KOSP juga harus sinkron dengan rapor pendidikan.
Menyusun sebuah kurikulum operasional di tingkat satuan pendidikan, bagi seorang PTP seperti sedang merancang sebuah model pembelajaran kompleks. Ya model pembelajaran kompleks. Model pembelajaran kompleks merupakan sebuah miniatur lengkap tentang rancangan pembelajaran dengan beragam faktor pembeda dan sangat berdiferensiasi. Rancangan pembelajaran kompleks apabila diterapkan dengan baik, maka pembelajaran di satuan tersebut dapat dilaksanakan dan dikendalikan secara teratur. Adapun model pembelajaran kompleks, biasanya dapat diterapkan pada sebuah lingkungan pembelajaran makro dengan beragam komponen majemuk. Secara sederhana, pembelajaran kompleks juga dapat diterapkan pada sebuah pebelajaran berdiferensiasi. Pelaksanaan pembelajaran kompleks melibatkan melibatkan ragam komponen, misal siswa, jenjang dan fase, dapat juga melibatkan banyak guru maupun pemangku kepentingan. Tentu saja penerapan pembelajaran kompleks dapat diterapkan mulai tingkat satuan pendidikan, sampai dengan wilayah pendidikan yang lebih luas lagi. Adapun proses pelaksanaan pembelajaran kompleks, dapat dinikmati oleh seniman pembelajaran laksana sebuah orkestra yang sedaang dimainkan oleh seorang konduktor. Semakin cantik perancangan dan pelaksanaannya, akan semakin indah hasilnya untuk dapat dinikmati.
Proses perancangan sebuah pembelajaran kompleks, selalu mempertimbangkan latar belakang mengapa program dikembangkan. data apa saja yang dapat dijadikan sebagai latar belakang, misalnya kondisi literasi, numerasi maupun lingkungan belajar yang telah berkembang di satuan pendidikan tersebut. Selanjutnya adalah menentukan tujuan pembelajaran. Ketika kita sesuaikan dengan kurikulum, maka tujuan pembelajaran dikemas menjadi sebuah visi, misi maupun tujuan program.
Selanjutnya, dalam merancang sebuah pembelajaran kompleks, seorang pengembang juga harus memperhatikan situasi, dan kondisi sehingga sebuah rancangan dapat dilaksanakan. Setelah itu, kemudian dibuatlah langkah-langkah atau sintaks dalam mencapai tujuan pembelajaran. Proses menyusun kurikulum operasional, dapat dilakukan mengadopsi langkah langkah merancang pembelajaran kompleks tersebut. Kemudian pada pelaksanaan kurikulum operasional tentu saja dikendalikan dengan sebuah sistem evaluasi. Sebuah tujuan program tidak akan dapat dicapai tanpa ada alat kendali yang sesuai. Nah bagian akhir kegiatan satuan pendidikan harus menetapkan sistem evaluasi untuk mengendalikan KOSP.
Gambar 2. Bagan Pemanfaatan Raport Pendidikan dalam menyusun KOSP
Nah supaya dapat menyusun sebuah kurikulum operasional tingkat satuan pendidikan, sebuah sekolah sebaiknya sudah menyiapkan tim khusus untuk mengembangkan kurikulum sekolah. Proses kerja tim, sebaiknya mereka menerapkan strategi merancang KOSP dengan mengadopsi langkah langkah pengembangan pembelajaran kompleks. Diharapkan kurikulum yang dihasilkan oleh tim pengembang dapat dipahami oleh guru dan dilaksanakan dengan mudah. Setiap guru akan memainkan perannya masing masing sebagai penerapan bentuk penerapan model pembelajaran. Pada Gambar 2. Disajikan bagan materi apa saja yang dapat dimanfaatkan dari data rapor pendidikan untuk menyusun KOSP. Adapun langkah seperti apa yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan, supaya KOSP nya sinkron dengan rapor pendidikan ?
Langkah awal yang harus dikembangkan oleh satuan pendidikan, tentu saja harus menyinkronkan KOSP dengan rapor pendidikan. Pada tulisan ini dikembangkan 7 langkah penyusunan KOSP yang sebaiknya dilakukan oleh satuan pendidikan diantaranya adalah: 1) mengkaji rapor pendidikan; 2)memasukkan data rapor pendidikan ke dalam data awal KOSP disusun; 3) menyusun tujuan KOSP dengan menjadi rapor pendidikan sebagai acuan dasar pengembangan;4) mengembangkan strategi pencapaian tujuan kurikulum; 6)mengembangkan struktur kurikulum dengan lebih menjadikan data rapor pendidikan sebagai acuan pengembangan kurikulum yang melingkupi struktur pembelajaran kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler; 7) mengembangkan sistem evaluasi kurikulum untuk mengukur ketercapaian tujuan kurikulum dikembangkan.
Mengkaji rapor pendidikan. Tim pengembang satuan pendidikan di tingkat satuan pendidikan, sebelum mulai menyusun KOSP, sebaiknya mengkaji rapor pendidikan. Terutama terkait dengan tingkat ketercapaian literasi baca, literasi numerasi, budaya belajar dan karakter sekolah. Budaya belajar dan karakter sekolah ini, tentu saja melingkupi kebiasaan guru, kebiasaan siswa dan kebiasaan wali siswa.
Memasukkan data rapor pendidikan sebagai data awal KOSP. Data data tersebut dapat dimasukkan pada bagian latar belakang KOSP. Latar belakang merupakan data awal yang harus dikuasai oleh satuan pendidikan. Latar belakang merupakan sumber data awal kediferensiasian satuan pendidikan mereka dengan satuan pendidikan yang lain. Rapor pendidikan inilah yang memberi satuan pendidikan ruang untuk berbeda dengan satuan pendidikan lainnya. Capaian hasil pembelajaran sama, tetapi memiliki titiak awal memulaia pembelajaran berbeda.
Menyusun tujuan KOSP dengan menjadi rapor pendidikan sebagai acuan dasar pengembangan. Selanjutnya, bersama tim, silakan disusun bersama tujuan KOSP, yang akan menjadi target operasional sekolah. Masukkan literasi baca dan literasi numerasi sebagai target KOSP, sementara manfaatkan rapor budaya belajar dan karakter sekolah sebagai strategi utnuk mencapai target belajar. Nah disini semoga semakin jelas nggih, arah KOSP yang akan disusun.
Mengembangkan strategi pencapaian tujuan kurikulum
selanjutnya bersama tim silakan mengemangkan strategi yang akndigunakan oleh satuan pendidikan. Kalo mengacu pada pengembangan desain pembelajaran, maka kurikulum merupakan bagian dari penerapan model pembelajaran kompleks. Disini satuan pendidikan dapat berkunsultasi dengan dinas pendidikan atau oleh orang yang bekerjanya khusus dibidang pengembangan teknologi pembelajaran, tentang langkah apa saja yang dapat dikerjakan oleh satuan pendidikan, baik kegiatan kurikuler, ko-kurikululer maupun ekstra kurikulernya. Bagaimana pelaksanaan program P5 supaya guru nyaman, siswa nyaman dan orang tua mendukung.
Mengembangkan struktur kurikulum dengan lebih menjadikan data rapor pendidikan sebagai acuan pengembangan kurikulum yang melingkupi struktur pembelajaran kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler. Setelah strategi ditetapkan, maka disusunlah struktur kurikulumnya sampai dengan jadwal pelajaran yang akan digunakan selama satu tahun.
Mengembangkan sistem evaluasi kurikulum untuk mengukur ketercapaian tujuan kurikulum dikembangkan.
Bagian akhir, tentu saja adalah sistem evaluasi. Sebuah program dapat dikatakan sukses jika program tersebut dapat mencapai atau mendekati bahkan melampaui tujuan program. Demikian pula dengan KOSP. KOSP akan dikatakan sukses jika dapat mencapai atau melampaui tujuan KOSP disusun. Supaya nyaman, tim perlu menyusun desain evaluasi sejak awal. Evaluasi ini juga sekaligus dapat menjadi panduan bagi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikannya yang dituangkan melalui KOSP.
Sebagai penutup, beberapa langkah supaya KOSP sinkron dengan Rapor Pendidikannya tentunya terdapat beberapa kelemahan dan keuntungan apabila satuan pendidikan menerapkan langkah langkah tersebut. Kelemahannya antara lain, satuan pendidikan akan sangat tergantung dengan ketersediaan data terbaru dari rapor pendidikan dan proses penyusunan yang akan menyita waktu lama. Adapun Keuntungannya adalah tentu saja seluruh kegiatan KOSP dapat dibiayai dengan RKAS yang dibuat oleh satuan pandidikan. Karena RKAS dan KOSP dikembangkan dengan data yang sama, yaitu rapor pendidikan.
Selain itu, tentunya perlu kajian lebih mendalam tentang teknik pengembangan model pembelajaran kompleks. Beragamnya rancangan model pembelajaran kompleks, tentunya akan semakin mempercantik proses pembelajaran ditingkat makro.
Daftar Rujukan
Beskap. 2022. Panduan Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan. Jakarta: Kemdikbudristek.
Fatirul, Achmad Noor. 2016. PENGEMBANGAN KURIKULUM(Tinjauan Praktis dan Aplikasi Cara Menyusun Kurikulum. Surabaya: UPGRI Adi Buana Surabaya.
Reiser. Brian J. 2004. Scaffolding Complex Learning: TheMechanisms of Structuring andProblematizing Student Work. The Journal of the Learning Sciences. 13(3), 273–304. Research Gate: Lawrence Erlbaum Associates, Inc
Jerooen JG van. Merrienboer. 2002. Blueprints for complex learning: The 4C/ID-model. ResearchGate: Spring Nature: Educational Technology Research and Development.